Senin, 23 November 2009

Cerita Perempuan dan Bola-bola Mata

Jatuh Cinta

Ia menatap mata perempuan itu dan mengatakan: Kau adalah perempuan paling dekat, bagi hatiku, bagi tubuhku. Suara gemuruh yang keluar dari jantung perempuan itu mengalahkan deru kereta api malam yang kutumpangi. Dari balik jendela kereta api, aku melihat mereka saling menatap. Perempuan itu telah jatuh cinta pada laki-laki yang kelak membunuhnya dengan menancapkan obeng tepat di bola matanya.

Mata yang Retak

Laki-laki itu pergi tetapi perempuan itu tetap mencintainya dan membiarkannya memasuki tidurnya di malam hari.Ia seperti perempuan yang diculik dan diperkosa sepanjang malam, dan tinggal mempunyai sedikit waktu untuk membaca tubuhnya sendiri. Orang-orang melihat bahwa sudut-sudut matanya sudah retak dan merembeskan darah.

Perselingkuhan

Ketika pulang pukul dua belas malam itu, suaminya menemukan seorang lelaki telanjang di atas ranjang. Ia bertanya dengan marah: Kenapa lelaki ini ada di sini? Istrinya menjawab sambil membenahi gaun: Ia kedinginan di kuburan, aku jatuh cinta pada matanya yang terbuka di dalam peti mati, saat melayat pagi tadi.

Mata Pencuri

Tengah malam aku merindukanmu. Foto dirimu yang ku-download dari jejaring maya dan kucetak sepuluh lembar, kupandangi sampai pada suatu ketika aku menemukan cahaya yang lain dari tatapan matamu dalam foto itu. Itu adalah tatapan mata yang sama dengan pada saat kucumbu kau habis-habisan di pinggir laut malam itu. Maka tengah malam aku datang ke tempat itu lagi. Aku menemukan bola matamu yang kemudian kumasukkan ke dalam stoples berisi formalin. Tengah malam di malam yang lain, aku mendapati acar bola mata itu menyorotku tajam, bertanya; mengapa. Aku menjawab dengan penuh cinta: Ini hukuman bagi pencuri, yang melihat dan mencuri jantungku. Aku mendedahkan dada di hadapan acar bola mata itu. Di tempat jantungku dulu berada ada sebuah rongga hitam dan dalam.

Pencuri Mata

Perempuan itu mencintai mata laki-laki itu. Ia mengambil pisau dapur ketika mereka selesai bercinta. Laki-laki itu terlalu pulas. Laki-laki itu terbangun dengan dua lubang berlumuran darah di wajahnya, sementara sepasang bola matanya menatap lurus kepadanya dari atas meja. Perempuan itu membasuh pisau berdarah di wastafel.

Penggugah Selera

Seorang laki-laki memesan sepasang bola mata yang sudah dikupas sebagai hidangan pembuka sambil menunggu pacarnya melentikkan bulu mata di toilet.

Mata yang Mati

Malam hari aku meneleponmu. Tanpa nama. Tanpa nomor. Tanpa suara. Aku kangen mendengarmu. Aku tak membutuhkan percakapan panjang. Setelah mendengar kau menyapa ‘Halo’ aku akan mengakhiri telepon itu. Tapi kau hanya diam, sampai habis pulsaku. Pagi harinya aku mendengar tubuhku ditemukan mati di bak mandi sambil memeluk telepon genggam. Mata matiku melihat kau terbang mengejek di langit-langit.

Aku Mencintai Kedua Bola Matamu

Aku meneleponmu lagi dari kuburan. Tanpa nama. Tanpa nomor. Dengan suara: Aku mencintai kedua bola matamu. Roh yang keluar dari tubuhku melihat kau mematikan telepon genggam sebelum memeluk tubuh perempuan yang melenguh di ranjangmu. Dalam lensa matamu, telepon genggam itu tiba-tiba terbakar.

Paket Bola Mata

Kau menerima sebuah paket pos berisi sepasang bola mata dan sebuah pesan: Kenakan sepasang bola mata ini dan datanglah ke jembatan malam nanti. Maka malam itu kau bersalin bola mata dan datang ke jembatan. Di sana seorang perempuan sudah menunggu. Tanpa berkata apa-apa ia terjun dari jembatan dan kau melihat kepalanya membentur batu di bawah. Bola matanya lepas dan menggelinding di atas batu sementara tubuhnya terbawa arus. Bola mata itu adalah bola mata yang dikirimkan padamu lewat pos siang tadi.

Kenang-kenangan

Dia datang ke stasiun dan menyerahkan sepasang bola matanya sebagai kenang-kenangan. Saat itu aku teringat sepasang bola mataku yang kutinggalkan untukmu dan mungkin sudah kau buang ke selokan.

Keruh

Di dalam bola mataku aku menyimpan semua detil tubuhmu. Di dalam bola mataku aku menyimpan semua kejadian denganmu. Di dalam bola mataku aku menyimpan sepuluh ribu kata-katamu tentang harapan dan cinta. Di dalam bola mataku aku menyimpan sepuluh ribu kubik air mata ketika kau menyuruhku pergi. Bola mataku menjadi keruh dan penuh seperti sup. Ketika kelak kita berpapasan, kau mungkin tak mengenaliku lagi.

Kehendak

Entah siapa kelak yang akan memiliki bola mata laki-laki itu, tapi perempuan itu berharap yang kelak memilikinya akan berpikir untuk menjualnya. Ia telah menabung setiap hari sejak perkenalannya dengan mata laki-laki itu.

Bola Mata di Dalam Mug

Akhirnya perempuan itu mencungkil bola matanya sendiri kemudian meletakkannya di dalam mug pemberian kekasihnya. Bola mata itu terjaga dengan aman selama beberapa tahun sebelum tiba-tiba mug itu retak. Dari retakannya merembes air mata yang berubah menjadi darah. Perempuan itu sekarang menjadi buta dan sakit-sakitan.

Mata yang Menunggu

Perempuan itu ingat, kau selalu menyentuh pipi di bawah kelopak matanya setiap kali kalian selesai bercumbu, dan setiap kali kalian harus berpisah untuk bertemu di hari yang lain. Perempuan itu bunuh diri sebab kau tak melakukannya untuk terakhir kali ketika kalian harus berpisah untuk selamanya. Ia mewariskan sepasang bola mata yang selalu kuputar di pemutar compact disk. Di sana bola matanya menunggumu memberikan sebuah sentuhan perpisahan.

Telepon Tengah Malam

Jika suatu malam kau menerima telepon tanpa nama, tanpa nomor dan tanpa suara, berkatalah sesuatu walaupun sapaan singkat. Mungkin itu roh-ku yang meneleponmu dari kuburan. Aku sudah membungkus bola mataku di dalam plastik kedap udara. Aku membuangnya di dekat cungkup sebab aku tak mau menangis lagi. Ingat ya, bersuaralah pada telepon malam-malam tanpa nama tanpa nomor tanpa suara itu. Saat itu, roh-ku barangkali sedang sakit dan sangat merindukanmu; merindukan mendengar suaramu.

Rel

Dari dalam kereta, aku melihat bola mata pecah di jendela. Seorang perempuan tertabrak dan terseret kereta yang kutumpangi. Orang-orang bilang ia sedang melamun di rel kereta api, mengenangkan kekasihnya yang pergi begitu saja.

Frustasi

Perempuan itu menikah dengan laki-laki lain, tetapi tak pernah benar-benar meninggalkan laki-laki yang memberinya sepasang bola mata. Dengan bola mata itu ia bisa melihat cinta. Suatu hari satu dari kedua bola mata itu tercecer. Sejak saat itu ia melihat cinta sebagai raksasa hitam yang selalu mengejar dan ingin mencekiknya. Suatu malam, suaminya menemukan ia mati dengan satu tangan mencekik lehernya sendiri dan tangan yang lain menggenggam erat sebuah bola mata.

Sebelum Pergi

Pergilah kalau kau tak mencintaiku lagi tapi tinggalkan kedua bola matamu. Aku akan datang subuh nanti ke ranjangmu dan meminta bola matamu sebelum melihat matahari. Aku telah merasakan helaian keringatmu dan bau tubuhmu dan air kehidupan dari engkau, tapi aku belum mencicip kedua bola matamu. Aku sangat menginginkannya seperti kanak-kanak menginginkan lollipop.

Pelajaran

Laki-laki itu telah pergi. Tetapi perempuan itu memiliki seribu bola mata yang akan membayangi kehidupan laki-laki itu. Laki-laki itu akan belajar sesuatu tentang cinta, sebelum perempuan itu memutuskan memasukkan semua bola mata ke dalam kardus, dan membuangnya ke laut.

Kekasih

Setelah seribu bola mata ditandasnya, akhirnya ia sadar, perempuan yang menyuguhkan bola-bola mata itu kepadanya, yang paling bersungguh-sungguh mencintainya.

Mata yang Menangis

Ia memberi arsenik pada minuman perempuan itu, lalu melenggang pergi. Malam harinya sepasang bola mata yang menangis telah menenggelamkan kamarnya.

Perempuan yang Sekarat

Ia sekarat. Dan bola-bola mata di sekelilingnya hanya menatap kepadanya.

Janji

Aku jera meminjam bola matamu karena mereka menguras air mataku sampai menjadi kemarau. Aku akan mengirimkannya kembali kepadamu lewat pos bersama sebuah buku. Kau tunggu saja bulan depan di teras rumahmu, di dekat batang-batang muda euphorbia itu.


22 November 2009; tersesat di belantara bola mata yang menghakimi.

Jumat, 13 November 2009

Maafkan Aku, Aku Merindukan Setiap Inci Tubuhmu

1

akhirnya
sebuah petualangan tercatat
dalam kumpulan
yang dibukukan oleh waktu; seekor kunang-kunang
terbang mengitar berjamjam
sebelum sekarat, jatuh di atas kayu mati


2

aku merindukan setiap inci tubuhmu
dalam kesakitan panjang. aku telah usai
dengan petualanganpetualangan
yang kucatat menjadi kitab perjumpaan dan perpisahan
;terbuka di tengah-tengah. tapi tak dapat
kau baca

hawa terbujukkah yang salah,
maka jarak seperti mula ia dan adam diturunkan?


3

perempuan di permulaan malam
mengaji kesedihan. pada sekumpulan semut bernyanyi
pujipujian. di bawah tikar

tinggal kerumun hitam. mengambang di genangan air mata
saat aku tiba subuhsubuh itu

Short...