Rabu, 10 Juni 2009

Aku Merindukanmu

Aku merindukanmu. Seperti mawar
tanpa pertolongan musim manapun
mekar diamdiam. Meruakkan gelisah

Kali ini kubiarkan. Tak kuarung waktu
mencarimu. Lalu siasia belaka seperti yang biasa
terjadi

Sebab kerinduan, sayang, satusatunya
yang tersisa dari kepergian paling merah
Ketika matamu melepas warna asing dan kutemukan diriku
runduk serupa pokok cemara laut muda
belum kukuh menahan liukan angin

pantai

Sebab kerinduan , sayang, satusatunya
yang mampu kutangiskan dalam puisi
setelah siluet dan bau tubuhmu dilarikan
cinta

ke selat yang jauh

Maka kudiamkan saja bau gelisah
memusimkan diri di kamar tidurku
tanpa pertolongan cuaca pertemuan manapun