Kamis, 18 Desember 2008

Dari Diary

berapa lama sudah kita lupa

menziarahi kuburan mimpi di pinggir jalan ke pantai
aku lupa membawa uba rampe. bunga, kemenyan dan sisa
parfum bermerk pierre cardin tertinggal di kamar. entah
di atas sprei kusut atau di bibir bak mandi

semalam aku menombak wajahmu
yang lancang berkeliaran meributi malam seperti dengung nyamuk
pagi harinya aku tak ingat menyiapkan segala uba rampe
aku sibuk mengingat dimana kuletakkan pakaianku
semalam kusampirkan sebagai ganti tirai. jendela yang berharihari
kubiarkan terbuka buat menguapkan nafsu

aku lupa, sayang, berapa lama sudah kau juga lupa
membaca puisipuisi berdebu dalam komputermu?



anak sungai glagah malam hari

derik. gesekan batangbatang kalanjana
membukakan pintupintu mimpi
ada gemuruh di bawah sana. arus terjun pada dam
terdengar sampai ke pintupintu yang terbuka
perlahan. mengasingkan kita
pada sebuah ruang luas; mengabarkan kenyataan
malam ini
kita masih berdiri di tentang pintu mimpi




Perkara Tubuh

tubuhku tubuh perempuan. tumbuh dalam kota penuh mimpi buruk
di mana anjing penjaga dijagal tuannya sendiri kemudian tulangbelulangnya dilempar
keluar jendela usai makan malam; hidup dalam kepala
membungkus benih pemberontakan
dua puluh enam, kota menciptakan makhlukmakhluk dari mimpi buruk
di dalam tubuhku. tubuh perempuan. perselingkuhan yang indah tak mampu
memabukkanku.

tubuhku tubuh perempuan sampai aku memperkosa si tuan yang menjagal
anjing penjaganya. di ruang makan yang redup dan penuh sisa makanan anjing
dua puluh enam makhluk keluar dari tubuhku hinggap di dinding. di langitlangit
kota kerlipkerlip di luar jendela terkekeh puas; pemberontakanku bukan
sebab mabuk perselingkuhan dan cinta segitiga terlampau panas.

kau memaki.
aku selesai.
makhlukmakhluk mimpi buruk menjilati sisa tubuhku di tubuh si tuan; sepertinya aku
masih perempuan.

Tidak ada komentar: